✔ Kebodohan Demokrasi: Terkotak-Kotak Dan Tidak Lagi Bisa Kritis
Kebodohan Demokrasi: Terkotak-kotak dan Tidak lagi Mampu Kritis
JAKARTA - Pilkada yang ada di Indonesia dinilai sangat mahal. Saking mahalnya dan anyir transaksional, Pilkada dengan menyerupai itu dirasa tidak pantas diterapkan di Indonesia.
Belum lagi soal bahasa-bahasa 'perdagangan' dalam lobian politik yang tidak pas.
"Pilkada mahal itu ujung-ujungnya politik transaksional. Malah ada istilah investor Pilkada. Itu istilah yang tidak patut. Dan juga tidak layak diterapkan di Indonesia," kata peneliti LIPI, Siti Zuhro, Senin (10/04/2017), di Menteng, Jakarta.
Media, sebagai salah satu pilar pun dihimbau biar bisa memperlihatkan keseimbangan dalam informasi, termasuk pula dengan forum survey. "Tidak berpihak itu sebagai bab penting. Ini memang sulit untuk berdiri konsolidasi. Tolonglah, media perlu perlu bawa negara ini dengan betul," harapnya.
Menurutnya, jikalau media dan forum survey berpihak kepada salah satu golongong/paslon dan lainnya, maka yang akan terjadi masyarakat Indonesia akan terkotak-kotak.
"Agar kita tidak menjadi udik dalam demokrasi alasannya disekat sedemikian rupa sehingga diri kita tidak lagi merdeka dan tidak lagi bisa kritis," tutupnya. (voa-islam.com)
Sebarkan warta ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
Belum ada Komentar untuk "✔ Kebodohan Demokrasi: Terkotak-Kotak Dan Tidak Lagi Bisa Kritis"
Posting Komentar