✔ Ancaman Ni, Agresi 412 Catut Simbol Hmi

Aksi 412 Catut Simbol HMI

Munculnya atribut organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada agresi Parade Kita Indonesia yang digelar partai politik pendukung Ahok di sekitaran Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada hari Ahad, (4/12) menuai kontroversi dan kecaman dari banyak sekali pihak.

Terkait kejadian tersebut, Ketua Umum Pengurus Besar HMI, Mulyadi P Tamsir memberikan klarifikasi.

Mulyadi menyatakan, organisasinya masih konsisten mengawal proses penegakan aturan kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Hal itu ditunjukkan dengan keterlibatan HMI dalam Aksi Superdamai Bela Islam III, atau juga dikenal Aksi 212, yang digelar pada Jumat (2/12) lalu.

Namun, ia mengaku kaget dengan munculnya atribut HMI dalam Parade Kita Indonesia (Aksi 412). Hal ini karena, agresi yang ditunggangi oleh sejumlah partai politik pendukung Ahok itu sekarang menerima respons negatif dari banyak kalangan, karena dicap sebagai agresi tandingan untuk menyaingi Aksi 212.

“Pasacaaksi 212 kemarin, kami berencana akan melaksanakan penilaian terhadap target-target gerakan kami dalam mengawal kasus penistaan agama oleh Saudara Basuki Tjahaja Purnama. Tapi, hari ini kami dikejutkan oleh isu yang menyebutkan ada bendera HMI yang berkibar pada agresi 412 di Bundaran HI. Ini ialah pencatutan,” ujar Mulyadi, dikala menggelar jumpa pers di Kantor PB HMI, Jakarta, Ahad (4/12).

Dia menuturkan, secara institusi, PB HMI tidak ikut serta dan tidak pernah menginstruksikan kadernya untuk hadir dalam Parade Kita Indonesia di Bundaran HI. Dia menerka ada pihak lain yang sengaja memanfaatkan HMI dengan cara mencatut simbol organisasinya dalam pagelaran agresi tersebut. “Kami akan segera menyelidiki siapa pihak-pihak terkait yang terlibat dalam kasus pencatutan simbol HMI ini,” ucap Mulyadi.

Jika nanti terbukti yang melaksanakan pencatutan simbol organisasi itu ialah anggota HMI, beliau berjanji akan menawarkan hukuman secara tegas terhadap para pelaku. Namun, jikalau hasil penyelidikan memperlihatkan pelakunya bukan anggota HMI, maka beliau akan melaporkan kasus tersebut kepada kepolisian.

“Kami meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam, bila merasa terganggu dengan adanya atribut-atribut HMI yang dicatut dan dibawa oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” tutur Mulyadi.
Sourche: islamedia.com

Bagikan Artikel ini