✔ Sujud Sajadah Dan Cara Melaksanakannya Lengkap

Sujud Sajadah Dan Cara Melaksanakannya Lengkap

Assalaamu'alikum warohmatulloohi wabarokatu.....,

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyajikan suatu hal yang mungkin jarang kita laksanakan atau bahkan kita belum tahu ihwal kasus tersebut. Ialah dia adalah Sujud Sajadah. Tulisan ini dikutip dari catatan Abangandan Dr. Fuji Rahmadi, MA dalam suatu kesempatan ceramah yang  membahas Rubrik Hukum IslamTentang Sujud Sajadah yang disajikan dalam bentuk tanya jawab.

Pertanyaan: 

            Assalamu’alaikum ustadz... Saya ingin bertanya ihwal aturan sujud sajadah, bacaan, dan tatacara melakukannya dalam aturan fikih. Mohon semoga ustadz bisa menjelaskannya secara rinci dan jelas. Terima kasih ustadz. Dari: Bu Erniati Medan

Jawaban:

Sujud sajadah atau sujud tilawah yakni sujud yang dilakukan sesudah membaca salah satu ayat-ayat sajadah dalam Aquran ketika sholat ataupun di luar sholat. Orang yang mendengar juga dituntut sujud apabila mendengar ayat sajadah. Ini bermaksud, orang yang dituntut sujud ialah orang yang membaca ayat sajadah dalam sholat, orang yang membacanya di luar sholat, orang yang mendengar tidak dalam sholat dan tidak membaca. Ketiga-tiga keadaan ini dituntut sujud tilawah.


Jika seseorang itu membaca Quran bersendirian dan hingga pada ayat sajadah hendaklah dia sujud. Manakala kalau seorang imam membaca ayat sajadah kemudian apabila hingga pada ayat sajadah dia pun sujud, maka wajib bagi makmum mengikut imam dalam sujud. 

Dalam tertib sujud disunatkan bertakbir sebelum sujud dengan tidak mengangkat kedua tangan dan hendaklah memelihara adab saat sujud ibarat mana sujud dalam sholat. Bacaan yang disunatkan dalam sujud sajadahialah 

Allahumma laka sajdtu wa bika aamantu, wa laka aslamtu, sajada wajhiya lilladzi khalaqahu wa sawwarahu, wa syaqqa sam'ahu wa basharahu wa quwwatihi, fa tabarakallahu ahsana al-Khaliqin 

Artinya : 

(Wahai Tuhan, kepada-Mu jualah saya sujud, dengan-Mu jualah saya beriman dan kepada-Mu lah saya berserah, telah sujud wajahku kepada yang telah menciptanya, yang telah memberi rupa baginya dan telah memberi indera pendengaran dan penglihatan dengan kehendak-Nya dan dengan kekuatan-Nya, Tuhan yang penuh limpah keberkatan-Nya telah mengakibatkan insan dengan sebaik-baik kejadian). 


Setelah itu, takbir kembali untuk bangun dari sujud

Adapun syarat sujud bagi mereka yang di luar sholat adalah:

 Suci dari hadas kecil dan hadas besar; Menutup aurat; Berniat untuk sujud sajadah;Menghadap kiblat; Takbiratul ihram dan takbir bagi sujud;Memberi salam. 
Sekiranya terdapat halangan yang mengakibatkan seseorang itu tidak sanggup sujud, ibarat berhadas kecil, dalam kenderaan atau mendengarnya dari corong masjid, maka diharuskan mengucapkan: Subhanallahi walhamdulillahi, wa laa Ilaha illahi, wallahu akbar. 

Dalil ihwal sujud sajadah sebagian besar yakni hadis Nabi saw., diantaranya: \

Dari Abu Hurairah r.a. katanya, Rasulullah saw., telah bersabda; Apabila anak Adam membaca ayat Sajadah, kemudian dia sujud; maka syaitan jatuh sambil menangis. Katanya, "kecelakaan ke atas aku! Anak Adam disuruh sujud, maka dia sujud, kemudian mendapat syurga. Aku disuruh sujud, tetapi saya menolak maka untukku neraka.

[HR. Bukhari dan Muslim] 

Ibnu Umar meriwayatkan; Bahwa Nabi saw., pernah membaca Alquran. Lalu ia membaca sebuah surah yang ada ayat sajadahnya. Beliau lantas sujud dan kami juga sujud mengikuti ia sampai-sampai beberapa di antara kami tidak mendapat kawasan sujud bagi keningnya (karena banyaknya sobat yang hadir). 

[HR. Muslim]

Menurut mazhab Al-Syafi’iyyah, aturan sujud sajadah adalah sunat muakkad, atau sunat yang amat digalakkan. Sementara mazhab Al-Hanafiyyah mewajibkan sujud sajadah. Ini didasarkan pada hadis dari Umar ra.,: 

Pada suatu hari Jumat, dia (Rasulullah) membaca surah al-Nahl di atas mimbar, maka saat hingga pada ayat Sajadah, dia kemudian turun dan sujud. Dan para hadirin juga turut melaksanakan sujud. Pada hari Jumaat berikutnya, dibacanya surah berkenaan, kemudian apabila hingga pada ayat Sajadah dia berkata: Wahai manusia, bergotong-royong kita tidak diperintahkan (diwajibkan) sujud tilawah/sujud sajadah. Tetapi barang siapa bersujud, dia telah melaksanakan yang benar. Dan barang siapa yang tidak melakukannya, maka dia tidak mendapat dosa.

[HR. Bukhari dan Muslim] 

Ayat-ayat sajadah dalam Quran antara lain : 

Surah Al-A’Raaf: 206,Surah Ar-Ra’d: 15,Surah Al-Nahl: 50,Surah Al-Isra’: 109,Surah Maryam: 58,Surah Al-Haj: 18,Surah Al-Haj: 77,Surah Al-Furqan: 60,Surah An-Naml: 26,Surah As-Sajdah: 15,Surah Shaad: 24,Surah Fushshilat: 38,Surah An-Najm: 62,Surah Al-Insyiqaq: 21,Surah Al-’Alaq: 19. 

Adapun bacaan ayat dari surah Shaad ayat 24 menurut Syafi'iyah dan Hanbaliyah tidak termasuk ayat yang dituntut sujud, tetapi ayat itu yakni ayat yang disunatkan untuk sujud syukur. Hal ini dinyatakan dalam hadis Rasulullah swaw., 

Diriwayatkan oleh Ibnu Abbas: Shaad tidak termasuk dalam tuntut sujud (yaitu ayat 24), sesungguhnya saya telah melihat Rasulullah saw., sujud padanya, kemudian baginda bersabda: telah sujud Daud as dalam ayat sebagai taubat kepada Allah swt, manakala kita sujud sebagai tanda syukur kepada Allah

[HR. Bukhari]

Berkaitan dengan rutinitas imam masjid yang melakukan sujud sajadah di setiap subuh jumat, hal ini berdasarkan hadis: 

Dari Abu Hurairah r.a. yang telah memberitahu bahwa: “Rasulullah saw., akan membaca surah Alif Lam Mim dan surah al-Insan pada solat fajar pada hari Jumaat."

[HR. Bukhari].

 Dalam menjelaskan kandungan hadis ini, Ibnu Daqiq al-Aed beropini bahwa hadis ini tidaklah bermaksud mesti membaca kedua-dua surah itu secara berterusan. Seorang ulama yang berjulukan al-Qarafiy di dalam kitabnya, Fawaid al-Muhazzab menjelaskan bahwa: "Sekiranya waktu tidak mengizinkan untuk membaca surah Sajdah maka hendaklah dibaca beberapa ayat yang ada padanya sajadah." 

Setelah meneliti hadis Rasulullah saw., dan pandangan ulama dapatlah disimpulkan bahwa membaca surah Sajadah yaitu Alif Lam Mim dan surah al-Insan yakni sunat muakkad, maksudnya sunat yang dituntut. Maksudnya ibadah ini masih dalam kategori sunat, namun tidak bermaksud boleh ditinggalkan begitu saja. Dalam hal ini imam masjid mestilah memahami keadaan makmum. Rasulullah pernah mengingatkan para imam semoga jangan memanjangkan bacaan alasannya yakni khawatir ada di kalangan makmum yang memiliki hajat untuk ditunaikan, mungkin juga ada orang renta yang tidak berdaya, termasuklah warga yang ingin ke kawasan kerja. 

Semua ini perlu dipertimbangkan semoga solat itu sempurna. Janganlah yang sunat itu diperlihatkan ibarat wajib, sehingga menggangap kalau tidak baca surah Sajadah, tidak sah solat Subuh pagi Jumaat. Ini sudah bertentangan dengan syariat Rasulullah saw, baginda hanya menawarkan yang terbaik, ini bermaksud siapa yang ada kemampuan dan ada waktu serta kelapangan lebih baik melaksanakan yang sempurna, tetapi kalau ada kendala lakukanlah yang mampu, asalkan yang wajib tidak ditinggalkan. Wallahu a’lam bi ash-shawab.
Semoga bermanfaat untuk kita semua..,
wassalaaamu'alaikum :) 
Sourche: alhabibi89

Belum ada Komentar untuk "✔ Sujud Sajadah Dan Cara Melaksanakannya Lengkap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel