✔ Metode Brainstorming Untuk Himpun Wangsit Siswa
Metode brainstorming yaitu teknik mengajar yang dilaksanakan guru dengan cara melontarkan suatu duduk kasus ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga memungkinkan duduk kasus tersebut bermetamorfosis duduk kasus gres .
Tokoh yang mempopulerkan metode brainstorming yaitu Alex F. Osborn yang dalam bukunya Applied Imagination itu disebut juga dengan metode sumbang saran. Metode brainstorming merupakan suatu bentuk metode diskusi guna menghimpun inspirasi atau gagasan, pendapat, dan pengalaman siswa.
Teknik ini hanya untuk menghasilkan gagasan yang mencoba mengatasi segala kendala dan kritik. Kegiatan ini mendorong munculnya banyak ide, termasuk inspirasi yang nyleneh, liar, dan berani dengan keinginan bahwa gagasan tersebut sanggup menghasilkan inspirasi yang kreatif.
Metode brainstorming bertujuan untuk menghimpun ide, pendapat, informasi, pengalaman semua siswa yang sama atau berbeda. Hasil alhasil lantas dijadikan peta info, peta pengalaman, atau peta inspirasi (mindmap) untuk evaluasi. Metode ini menguras habis apa yang dipikirkan para siswa di dalam menanggapi permasalahan yang dilontarkan guru di kelas.
Langkah-langkah Penerapan Metode Brainstorming
- Pemberian isu dan motivasi. Pada tahap ini guru menjelaskan duduk kasus yang akan dibahas dan latar belakangnya, kemudian mengajak siswa biar aktif untuk menunjukkan tanggapannya.
- Identifikasi. Siswa diajak menunjukkan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang diberikan siswa ditampung, ditulis dan jangan dikritik. Pemimpin kelompok dan penerima dibolehkan mengajukan pertanyaan hanya untuk meminta penjelasan.
- Klasifikasi. Mengklasifikasi menurut kriteria yang dibentuk dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa juga menurut struktur/faktor-faktor lain.
- Verifikasi. Kelompok secara bersama meninjau kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahan yang dibahas. Apabila terdapat kesamaan maka yang diambil yaitu salah satunya dan yang tidak relevan dicoret. Namun kepada pemberi sumbang saran bisa dimintai argumentasinya.
- Konklusi (Penyepakatan). Guru/pimpinan kelompok beserta penerima lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan duduk kasus yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil komitmen terakhir cara pemecahan duduk kasus yang dianggap paling tepat.
Tugas guru dalam pelaksanaan metode brainstorming:
- Memberikan duduk kasus yang bisa merangsang pikiran siswa, sehingga mereka tertarik untuk menanggapinya.
- Tidak boleh mengomentari atau mengevaluasi bahwa pendapat yang dikemukakan oleh siswa itu benar/salah.
- Guru tidak perlu menyimpulkan permasalahan yang telah ditaggapi siswa.
- Guru hanya menampung semua pernyataan pendapat siswa, dan memastikan semua siswa di dalam kelas menerima giliran.
- Memberikan pertanyaan untuk memancing siswa yang kurang aktif menjadi tertarik.
Tugas siswa dalam pelaksanaan metode brainstorming:
- Menanggapi duduk kasus dengan mengemukakan pendapat, komentar, mengajukan pertanyaan, atau mengemukakan duduk kasus baru.
- Belajar dan melatih merumuskan pendapatnya dengan bahasa dan kalimat yang baik.
- Berpartisipasi aktif, dan berani mengemukakan pendapatnya.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Brainstorming
Kelebihan metode brainstorming yaitu penggunaan kapasitas otak dalam menjabarkan gagasan atau memberikan suatu ide. Dalam proses brainstorming, seseorang akan dituntut untuk mengeluarkan semua inspirasi sesuai dengan kapasitas wawasan dan psikologisnya. Sebagai mana metode mengajar lainnya, metode brainstorming juga mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan metode brainstorming antara lain:
- Siswa berfikir untuk menyatakan pendapat.
- Melatih siswa berpikir dengan cepat dan tersusun logis.
- Merangsang siswa untuk selalu siap beropini yang bekerjasama dengan duduk kasus yang diberikan oleh guru.
- Meningkatkan partisipasi siswa dalam mendapatkan pelajaran.
- Siswa yang kurang aktif menerima pertolongan dari temannya yang sudah berakal atau dari guru.
- Terjadi persaingan yang sehat.
- Anak merasa bebas dan gembira.
- Suasana demokratis dan disiplin sanggup ditumbuhkan.
- Meningkatkan motivasi belajar.
Kekurangan metode brainstorming antara lain:
- Memerlukan waktu yang relatif lama.
- Lebih didominasi oleh siswa yang pandai.
- Siswa yang terbelakang (lambat) selalu ketinggalan.
- Hanya menampung jawaban siswa saja.
- Guru tidak pernah merumuskan suatu kesimpulan.
- Siswa tidak segera tahu apakah pendapat yang dikemukakannya itu betul atau salah.
- Tidak menjamin terpecahkannya suatu masalah.
- Masalah bisa melebar ke arah yang kurang diharapkan.
Kekurangan di atas bisa diatasi jikalau guru atau pemimpin kelompok bisa membaca situasi dan menguasai kelas dengan baik untuk mencari solusi. Guru harus bisa menjadi penengah dan mengatur situasi dalam kelas sebaik mungkin dengan cara benar-benar menguasai bahan yang akan disampaikan dan merencanakan acara mencar ilmu dengan baik.
Belum ada Komentar untuk "✔ Metode Brainstorming Untuk Himpun Wangsit Siswa"
Posting Komentar