✔ Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia

Selamat Hari Anti Korupsi Sedunia

Hari ini kan diperingati sebagai hari anti korupsi sedunia. Menurut sejarah, pada tanggal 9 Desember 2003, Perserikatan Bangsa-Bangsa menyetujui untuk melaksanakan sebuah Konvensi Anti Korupsi (United Nations Convention Against Corruption) di Meksiko. Konvensi ini dimaksudkan untuk memerangi tindak korupsi yang dinilai sudah merajalela dimana-mana. Sejak pertemuan konvensi itulah, tanggal 9 Desember ditetapkan sekaligus diperingati sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia.
Sudah bukan diam-diam lagi, korupsi memang dinilai sebagai musuh bersama masyarakat dunia sekaligus menjadi The Common Enemy. Sebagai penyakit yang dinilai telah menjangkiti hampir semua negara atau global, acara korupsi ini sudah berlangsung semenjak zaman kebesaran Romawi hingga keadidayaan USA ketika ini. Bahkan ketika ini korupsi masih ada dan semakin menggurita. Indonesia salah satu negara yang kena wabah tersebut.
Indonesia, menyerupai yang kita ketahui berasama, yakni negara yang termasuk dalam salah satu negara yang juga tidak sanggup hidup tanpa adanya tindakan korupsi. Korupsi dinilai sudah benar-benar merajalela di negri tercinta ini. Bahkan ada juga yang melabeli bahwa negara kita termasuk dalam salah satu pasien penderita penyakit korupsi stadium akut. Yang namanya akut, tentu saja sulit bila mau diberantas dengan satu kali pengobatan saja.

Butuh waktu, dan butuh tenaga ekstra untuk membuat Indonesia menjadi negara yang higienis dari tindakan korupsi.
Menurut Corruption Perception Index yang diterbitkan oleh Transparency International (TI), Indonesia tercinta ini mendapatkan Indeks Persepsi Korupsi (IPK) berturut-turut dari tahun ke tahun. Mulai dari IPK 1,7 (2000), 1,9 (2001-2003), 2,0 (2004), 2,2 (2005), 2,4 (2006), dan 2,3 (2007( i )).

Menurut pengertiannya, Korupsi berasal dari bahasa Latin, corruptio. Kata kerja corrumpere yang bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, dan menyogok. Secara harfiah, korupsi yakni sikap pejabat publik, baik politikus/politisi maupun pegawai negeri, yang secara tidak masuk akal dan tidak legal memperkaya diri atau memperkaya mereka yang bersahabat dengannya, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang dipercayakan kepada mereka.
Dalam arti yang luas, korupsi atau korupsi politis yakni penyalahgunaan jabatan resmi untuk laba pribadi. Semua bentuk pemerintah|pemerintahan rentan korupsi dalam prakteknya. Beratnya korupsi berbeda-beda, dari yang paling ringan dalam bentuk penggunaan imbas dan pemberian untuk memberi dan mendapatkan pertolongan, hingga dengan korupsi berat yang diresmikan, dan sebagainya. Titik ujung korupsi yakni kleptokrasi, yang arti harafiahnya
pemerintahan oleh para pencuri , dimana akal-akalan bertindak jujur pun tidak ada sama sekali.( i )
Sejak ditetapkan menjadi hari anti korupsi dunia pada 9 Desember 2003 silam, Indonesia sudah berkali-kali turut andil dalam merayakan sebuah peringatan yang tujuan utamanya yakni memberantas tindakan korupsi di Indonesia. Tapi nyatanya, Indonesia tetaplah Indonesia. Dan korupsi yakni salah satu budayanya.
Meski hingga kini perang melawan tindak korupsi masih terjadi dan menerima perlawanan balik dari mereka-mereka yang melaksanakan tindak korupsi, tapi kita tidaklah boleh pesimis. Tidak boleh ada keraguan sedikitpun untuk memerangi korupsi. Tentu, ini pekerjaan yang tidak ringan. Namun kita harus terus melangkah tegap, dengan derap mantap, maju ke depan melawan serangan-serangan balik demikian itu, dengan hanya satu tujuan, yaitu membuat Indonesia yang lebih higienis untuk sebuah tujuan yang mulia, yaitu membuat sebuah masyarakat lebih sejahtera dan adil. Ya biar saja Indonesia bebas dari korupsi setidaknya berkurang.
Sourche:riuisme

Bagikan Artikel ini