✔ Bagaimanakah Pemimpin Dambaan Umat?
Bagaimanakah Pemimpin Dambaan Umat?
Oleh: Iit Oktaviani Patonah
(Mahasiswi Pendidikan Biologi UNPAS Bandung)
Tercatat dalam sejarah baru, bahwa telah terjadi agresi tenang yang dilakukan oleh jutaan kaum muslim yang diperkirakan terdapat kurang lebih 2,3 juta ummat melaksanakan agresi tenang pada Jum’at, 4 November 2016 di Jakarta. Aksi tenang dilakukan dengan penuh semangat dan impian biar kaum muslim menerima keadilan dari penguasa.
Oleh karenanya, semua kalangan ummat muslim hadir dengan satu tujuan yang sama, yakni membela Kalamullah, kitab suci kaum muslim yang telah dihinakan oleh insan yang tidak bertanggungjawab. Merupakan suatu kewajiban bagi kaum muslim untuk membela Al-qur’an, membela ‘ulama, dan memebela Agama pada ketika ada insan yang menghina bahkan melecehkannya.
Atas dasar itulah kaum muslim turun melaksanakan agresi tenang dan meminta penguasa menghukum orang yang telah berbuat dzhalim terhadap Al-qur’an. Jika bukan kepada penguasa yang ada, kepada siapa lagi ummat meminta proteksi untuk menjaga kesucian Agama Islam yang merupakan agama yang dianut oleh ummat lebih banyak didominasi di Indonesia. Karena sejatinya, penguasa/ pemimpin yaitu perisai bagi rakyatnya, rakyat berlindung dibelakangnya.
Namun yang terjadi, pemimpin negri ini rupanya akal-akalan tidak peduli terhadap agresi yang terjadi pada Jum’at, 4 November 2016 lalu. Pemimpin negri ini enggan mendengarkan keinginan dan impian ummat yang begitu banyak, bahkan seolah dia menutup pintu keluhan ummat yang meminta keadilannya. Padahal, Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa memimpin urusan insan kemudian ia menutup pintunya bagi orang yang miskin atau bagi orang yang dizhalimi atau bagi orang yang mempunyai keperluan, maka Allah akan menutup pintu kasih sayang bagi orag tersebut”. (HR Ahmad).
Maka sesudah yang terjadi, ummat pulang dengan penuh kekecewaan dan sakit hati terhadap perilaku pemimpin negri (Presiden). Akan tetapi, perilaku tersebut disisi lain memperlihatkan pelajaran berharga dan membukakan mata bahwa pemimpin negri ini tidak bisa dijadikan pelindung ummat . Bahwa ternyata pemimpin negri ketika ini tidak mempunyai cerminan seorang pemimpin yang lahir dari Islam, bahkan sangat jauh berbeda dengan pemimpin yang pernah tercatat dalam sejarah kegemilangan islam. Dengan demikian, umamat harus tersadarkan dan kembali kepada Islam yang melahirkan aturan-aturan dan pemimpin-pemimpin yang bisa menjadi dambaan ummat.
Contoh diantara pemimpin dambaan ummat yang lahir pada kegemilangan peradaban Islam yaitu dia yang beranama Umar bin Adul Aziz, dimana dia populer sangat adil. Diceritakan suatu hari Penduduk Himsh pernah mendatangi Umar bin Abdul Aziz seraya mengadu:
“Hai Amirul Mukminin! Aku ingin diberi keputusan dengan aturan Allah”. “Apa yang engkau maksud ?”, tanya Umar bin Abdul Aziz. “Abbas bin Walid bin Abdul Malik telah merampas tanahku”, lanjutnya. Saat itu Abbas sedang duduk di samping Umar bin Abdul Aziz. Maka Umar bin Abdul Aziz pun menanyakan hal itu kepada Abbas, “Apa komentarmu?”. “Aku terpaksa melaksanakan itu karena mendapat perintah eksklusif dari ayahku; Walid bin Abdul Malik”, sahut Abbas membela diri. Lalu Umar pun balik bertanya kepada si Dzimmi, Apa komentarmu?”. “Wahai Amirul Mukminin! Aku ingin diberi keputusan dengan aturan Allah”, ulang si Dzimmi. Serta merta Umar bin Abdul Aziz pun berkata : Hukum Allah lebih berhak untuk ditegakkan dari pada aturan Walid bin Abdul Malik”,seraya memerintahkan Abbas untuk mengembalikan tanah yang telah dirampasnya.
Begitulah kisah pemimpin yang lahir dari Islam, penuh keadilah, kewibawaan, dan penuh cinta terhadap rakyatnya. Namun demikian, pemimpin menyerupai itu hanya akan lahir kembali ketika Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan. Karena bila tidak, hanya akan lahir kembali pemimpin menyerupai ketika ini yang hanya mengurusi banyak sekali kepentingan demi kebahagiaan para tuan-tuannya, bukan rakyatnya! Wallahu’alam.
Sourche: voa-islam.com
Belum ada Komentar untuk "✔ Bagaimanakah Pemimpin Dambaan Umat?"
Posting Komentar