Ingin Menjual Rumah? Ikuti Panduan Berikut Ini!

Ada kalanya rumah yang telah ditempati selama bertahun-tahun, dirawat, dan sangat disayangi oleh si pemilik pada hasilnya harus dilepas ke tangan pihak lain. Alasannya bermacam-macam. Bisa jadi rumah terpaksa dijual karena pindah ke luar tempat atau alasannya yaitu lingkungan tempat tinggal tidak lagi dianggap kondusif. Bahkan, sanggup jadi dikarenakan telah menemukan hunian lain yang mungkin dirasa lebih layak atau strategis.

Dalam menjual rumah, satu hal yang perlu diingat yaitu bahwa menjual rumah tidak sanggup dilakukan dengan buru-buru. Kemungkinan risiko yang paling besar kalau menjual rumah secara terburu-buru yaitu justru menjadi korban penipuan atau harga yang didapat justru jatuh di bawah ekspektasi. Tentu Anda tidakmenginginkan hal tersebut, bukan?

Untuk itu, bagi Anda yang ingin menjual rumah, selain tidak terburu-buru, ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan menyerupai berikut ini.

Ketahui harga pasar dan tentukan harga sewajarnya

Sudah menjadi diam-diam umum, dalam menjalankan bisnis, tujuannya yaitu mendapat keuntungan. Pun demikian dengan menjual rumah. Ibarat kata, seburuk-buruknya kondisi rumah, Anda tentu ingin mendapat lebih. Setidaknya sama, tanpa harus merugi.

Akan tetapi Anda tidak sanggup sesuka hati menentukan harga jual. Anda harus mencari tahu berapa harga di pasar. Gali informasi mengenai harga tanah di wilayah Anda, kemudian bangunan dengan tipe atau bangunan yang sama atau mendekati. Dengan patokan tersebut, gres Anda sanggup menentukan berapa harga jual yang sepantasnya—tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Patokan harga yang terlalu tinggi tentu akan menciptakan calon pembeli tak kunjung menghampiri, sementara harga yang terlalu rendah justru akan menciptakan diri merugi.

Pilih waktu penjualan dikala animo atau cuaca sedang baik

Apa hubungannya antara cuaca atau animo dengan penjualan rumah? Apakah ada jampi-jampi tertentu? Apakah hujan membuktikan buruk? Apakah mendung membawa kesialan nasib?

Tidak, tidak seekstrem itu. Hujan gotong royong yaitu rezeki dan malaikat pun turun bersama dengan hujan. Alasan mengapa Anda tidak sebaiknya menjual rumah ketika animo hujan yaitu alasan yang logis.

Pada dasarnya, Anda bebas menentukan waktu untuk melaksanakan penjualan. Pada animo hujan, jangankan untuk membeli rumah, untuk keluar ruangan saja orang sudah malas. Mereka akan berpikir ulang kalau harus memaksakan diri berbasah-basahan dan bergumul dengan udara masbodoh untuk sekadar survei pribadi ke rumah yang Anda tawarkan.

Jika ada kekurangan pada rumah, perbaiki atau sampaikan saja apa adanya

Sebelum menjual, Anda tentu harus mengecek setiap detail pada rumah. Jangan hingga ada yang terlewat dan justru kekurangan tersebut gres Anda ketahui dari calon pembeli yang tiba dikala survei. Jika masih ada kekurangan, segera perbaiki dengan tepat. Namun, apabila ternyata kekurangan tersebut tidak sanggup Anda atasi, maka sampaikan saja apa adanya kepada calon pembeli.

Tidak perlu takut calon pembeli akan lari. Jika kemungkinan terburuk menyerupai itu yang terjadi, setidaknya Anda tidak membohonginya. Calon pembeli akan sangat menghargai kejujuran Anda. Apabila kekurangan rumah tidak terlalu besar, calon pembeli biasanya akan memaklumi.

Buat deskripsi rumah yang detail dan jelas

Jika Anda ingin membeli suatu barang, apa yang Anda lakukan? Tentu membaca detail produk, kan? Terutama kalau barang yang akan Anda beli harus dibayar dengan sejumlah uang yang tidak sedikit, Anda tentu ingin tahu sedetail-detailnya produk atau barang tersebut.

Begitu pun kalau Anda mengiklankan rumah. Berikan detail rumah Anda dengan jelas, namun tetap menarik. Posisikan diri Anda sebagai calon pembeli. Jika Anda menjadi calon pembeli, informasi apa saja yang Anda butuhkan? Iklan menyerupai apa yang cukup terang namun tetap menciptakan Anda tertarik? Nah, tuliskan jawaban-jawaban tersebut ke dalam iklan Anda.

Pastikan rumah dalam keadaan baik dan bersih

Ketika telah mengiklankan rumah, Anda tentu harus siap kapan pun calon pembeli menghubungi dan meminta survei langsung. Jika rumah yang akan dijual yaitu rumah yang Anda huni, mungkin akan lebih gampang alasannya yaitu dalam kondisi yang dirawat setiap hari. Namun, bagaimana kalau rumah yang Anda jual sudah dibiarkan kosong tidak berpenghuni?

Jangan terburu-buru mengecewakan calon pembeli dengan kemalasan untuk sekadar merawat rumah tersebut. Tidak harus terlihat sekinclong rumah yang dihuni dan dibersihkan setiap hari. Setidaknya, singkirkan gulma yang mungkin tumbuh di pekarangan atau depan rumah, bersihkan dari sampah daun atau apa pun, jangan biarkan bubuk menumpuk, dan sebagainya. Buatlah kesan bahwa rumah yang Anda tawarkan memang siap dan layak untuk dihuni.

Gunakan banyak sekali media untuk pemasaran

Manfaatkan banyak sekali media yang ada untuk memasarkan rumah Anda. Mulai dari yang paling sederhana dengan memberi pemberitahuan yang terpasang di rumah, membuatkan informasi melalui banyak sekali media umum dan komunikasi, memuat iklan di koran, dan lain-lain. Anda juga sanggup memakai banyak sekali layanan jasa iklan di banyak sekali media digital menyerupai di situs web properti.

Manfaatkan distributor atau broker

Selain memakai banyak sekali media menyerupai yang disebutkan sebelumnya, Anda juga sanggup memanfaatkan distributor atau broker. Atau kalau Anda belum pernah melakoni jual-beli rumah sebelumnya, kehadiran distributor atau broker ini sanggup memudahkan Anda untuk mendapat pembeli. Mereka telah berpengalaman dalam bidang ini—termasuk bagaimana melaksanakan pendekatan dan follow up kepada calon pembeli.

Siapkan dokumen-dokumen penting

Ini dilarang terlewat. Jangan hingga ketika Anda telah bertemu dengan pembeli dan janji pembelian telah oke, Anda justru tidak menyiapkan dokumen-dokumen pentingnya. Siapkan dan simpan dokumen resmi menyerupai AJB, BPHTB, dan sebagainya semenjak jauh-jauh hari.

Itulah beberapa tips untuk panduan Anda yang ingin menjual rumah. Ingatlah bahwa segala sesuatunya membutuhkan proses, pun demikian dengan menjual rumah. Semoga berhasil!

Bagikan Artikel ini