✔ Pengertian Bentang Alam Dan Kelompoknya Dalam Geologi


Pengertian Bentang Alam dan Kelompoknya dalam Geologi

IV.I. Pendahuluan

Bentang alam struktural yakni bentang alam yang pembentukannya dikontrol oleh struktur geologi tempat yang bersangkutan. Struktur geologi yang paling besar lengan berkuasa terhadap pembentukan morfologi yakni struktur geologi sekunder, yaitu struktur yang terbentuk sesudah batuan itu ada.

Struktur sekunder biasanya terbentuk oleh adanya proses endogen yang bekerja yakni proses tektonik. Proses ini menjadikan adanya pengangkatan, pengkekaran, patahan dan lipatan yang tercermin dalam bentuk topografi dan relief yang khas. Bentuk relief ini akan berubah akhir proses eksternal yang berlangsung kemudian. Macam-macam proses eksternal yang terjadi yakni pelapukan (dekomposisi dan disintergrasi), abrasi (air, angin atau glasial) serta gerakan massa (longsoran, rayapan, aliran, rebahan atau jatuhan).

Beberapa kenampakan pada peta topografi yang sanggup dipakai dalam penafsiran bentang alam struktural yakni :

a. Pola pengaliran. Variasi contoh pengaliran biasanya dipengaruhi oleh variasi struktur geologi dan litologi pada tempat tersebut.

b. Kelurusan-kelurusan (lineament) dari punggungan (ridge), puncak bukit, lembah, lereng dan lain-lain.

c. Bentuk-bentuk bukit, lembah dll.

d. Perubahan aliran sungai, contohnya secara tiba-tiba, kemungkinan dikontrol oleh struktur kekar, sesar atau lipatan.

IV.2. Macam-macam Bentang Alam Struktural

Bentang alam struktural sanggup dikelompokkan menurut struktur yang mengontrolnya. Srijono (1984, dikutip Widagdo, 1984), menggambarkan pembagian terstruktur mengenai bentang alam struktural menurut struktur geologi pengontrolnya menjadi 3 kelompok utama, yaitu dataran, pegunungan lipatan dan pegunungan patahan. Pada dasarnya struktur geologi yang ada tersebut sanggup ditafsirkan keberadaannya melalui contoh ataupun sifat dari garis kontur pada peta topografi.

IV.2.1. Bentang alam dengan struktur mendatar (Lapisan Horisontal)

Menurut letaknya (elevasinya)dataran sanggup dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Dataran rendah, yakni dataran yang mempunyai elevasi antara 0-500 kaki dari muka air laut.

2. Dataran tinggi(plateau/high plain ), yakni dataran yang menempati elevasi lebih dari 500 kaki diatas muka air laut.

Kenampakan-kenampakan bentang alam pada kedua dataran tersebut hampir sama, hanya dibedakan pada reliefnya saja. Pada tempat berstadia muda terlihat datar dan dalam peta tampak contoh kontur yang sangat jarang. Pada tempat yang berstadia tua, sering dijumpai dataran yang luas dan bukit-bukit sisa(monadnock), yang sering dijumpai mesa dan butte. Perbedaan mesa dengan butte yakni mesa mempunyai diameter(d) lebih besar dibandingkan dengan ketinggiannya(h). Sedangkan butte sebaliknya.(lihat gambar IV.1)

Pola penyaluran yang berkembang pada tempat yang berstruktur mendatar yakni dendritik. Hal ini dikontrol oleh adanya keseragaman resistensi batuan yang ada di permukaan.

Hampir semua lapisan diendapkan dalam posisi yang mendatar. Sedimen yang mempunyai kemiringan asal diendapkan pada dasar pengendapan yang sudah miring, menyerupai pada lereng gunung api dan disekitar terumbu karang. Kemiringan lapisan sedimen yang demikian disebut kemiringan asal dengan sudut maksimum 350(Tjia, 1987).

Kebanyakan sedimen yang mengatakan kemiringan, disebabkan lantaran adanya proses geologi yang bekerja pada suatu tempat tersebut. Morfologi yang dihasilkan oleh proses tersebut akan mengatakan contoh yang memanjang searah dengan jurus perlapisan batuan. Berdasarkan besarnya sudut kemiringan dari kedua lerengnya, terutama yang searah dengan kemiringan lapisan batuannya, bentang alam ini sanggup dibagi menjadi 2, yaitu :

? Cuesta. Pada cuesta sudut kemiringan antara kedua sisi lerengnya tidak simetri dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan. Sudut kelerengan kurang dari 450 (Thornbury, 1969, p.133), sedangkan Stokes & Varnes, 1955 : p.71 sudut kelerengannya kurang dari 200. Cuesta mempunyai kelerengan fore slope yang lebih curam sedangkan back slopenya relatif landai pada arah sebaliknya sehingga terlihat tidak simetri.

? Hogback. Pada hogback, sudut antara kedua sisinya relatif sama, dengan sudut lereng yang searah perlapisan batuan sekitar 450(Thornbury, 1969, p.133). sedangkan Stokes & Varnes, 1955 : p.71 sudut kelerengannya lebih dari 200. Hogback mempunyai kelerengan fore slope dan back slope yang hampir sama sehingga terlihat simetri.

IV.2.3. Bentang alam dengan Stuktur Lipatan

Lipatan terjadi lantaran adanya lapisan kulit bumi yang mengalami gaya kompresi (gaya tekan). Pada suatu lipatan yang sederhana, kepingan punggungan disebut dengan antiklin, sedangkan kepingan lembah disebut sinklin.

Unsur-unsur yang terdapat pada struktur ini sanggup diketahui dengan menafsirkan kedudukan lapisan batuannya. Kedudukan lapisan batuan(dalam hal ini arah kemiringan lapisan batuan) pada peta topografi, akan berlawanan arah dengan kepingan garis kontur.

IV.2.4.Struktur antiklin dan sinklin

Pada prinsipnya penafsiran pada kedua struktur ini menurut atas kenampakan fore slope/antidip slope dan back slope/dipslope yang terdapat secara berpasangan. Bila antidip slope saling berhadapan (infacing scarp), maka terbentuk lembah antiklin, sedangkan apabila yang saling berhadapan yakni back slope/dipslope, disebut lembah sinklin. Pola pengaliran yang dijumpai pada lembah antiklin biasanya yakni contoh trellis (lihat gambar IV.3.).

IV.2.5. Struktur antiklin dan sinklin menunjam

Struktur ini merupakan kelanjutan atau perkembangan dari pegunungan lipatan satu arah (cuesta dan hogback) dan dua arah (sinklin dan antiklin). Bila tiga fore slope saling berhadapan maka disebut sebagai lembah antiklin menunjam. Sedangkan jikalau tiga back slope saling berhadapan maka disebut sebagai lembah sinklin menunjam.

IV.2.6. Struktur lipatan tertutup

Kubah

Bentang alam ini mempunyai ciri-ciri kenampakan sebagai berikut :

1. Kedudukan lapisan miring ke arah luar (fore slope ke arah dalam).

2. Mempunyai contoh kontur tertutup

3. Pola penyaluran radier dan berupa bukit cembung pada stadia muda

4. Pada stadia cukup umur berbentuk lembah kubah dengan contoh penyaluran annular.

Cekungan

Bentang alam ini mempunyai kenampakan sebagai berikut :

1. Kedudukan lapisan miring ke dalam (back slope ke arah dalam)

2. Mempunyai contoh kontur tertutup

3. Pada stadia muda contoh penyalurannya annular.

II.2.7. Bentang Alam dengan Struktur Patahan

Patahan (sesar) terjadi akhir adanya gaya yang bekerja pada kulit bumi, sehingga menjadikan adanya pergeseran letak kedudukan lapisan batuan. Berdasarakan arah gerak relatifnya, sesar dibagi menjadi 5, yaitu:

- Sesar normal/ sesar turun (normal fault)

- Sesar naik( reverse fault)

- Sesar geser mendatar (strike-slip fault)

- Sesar diagonal (diagonal fault/ oblique-slip fault)

- Sesar rotasi (splintery fault/hinge fault)

Secara umum bentang alam yang dikontrol oleh struktur patahan sulit untuk memilih jenis patahannya secara langsung. Untuk itu, dalam hal ini hanya akan diberikan ciri umum dari kenampakan morfologi bentang alam struktural patahan, yaitu :

a. Beda tinggi yang menyolok pada tempat yang sempit.

b. Mempunyai resistensi terhadap abrasi yang sangat berbeda pada posisi/elevasi yang hampir sama.

c. Adanya kenampakan dataran/depresi yang sempit memanjang.

d. Dijumpai sistem gawir yang lurus(pola kontur yang lurus dan rapat).

e. Adanya batas yang curam antara perbukitan/ pegunungan dengan dataran yang rendah.

f. Adanya kelurusan sungai melalui zona patahan, dan membelok tiba-tiba dan menyimpang dari arah umum.

g. Sering dijumpai(kelurusan) mata air pada kepingan yang naik/terangkat

h. Pola penyaluran yang umum dijumpai berupa rectangular, trellis, concorted serta modifikasi ketiganya.

i. Adanya penjajaran triangular facet pada gawir yang lurus.

Belum ada Komentar untuk "✔ Pengertian Bentang Alam Dan Kelompoknya Dalam Geologi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel