✔ Terapi Kuliner Jadi Alternatif Untuk Atasi Depresi Dan Duduk Perkara Mental
Siapa di antara kalian yang hobi menciptakan kuliner ringan bagus atau roti?
Jika kau menjadi salah satunya, berdasarkan kumparan yakin bila kau ialah tipe orang yang kreatif dan selalu mengisi pikiran dengan hal-hal yang positif.
Baking atau menciptakan sebuah panganan kuliner ringan bagus dan roti ternyata mempunyai imbas positif bagi pikiran dan tubuh. Selain mengusir pikiran-pikiran negatif, otak juga akan menjadi lebih kreatif sebab varian kuliner ringan bagus yang terus berkembang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Journal of Positive Psychology menawarkan bila mereka yang hobi menciptakan kuliner ringan bagus akan merasa lebih senang dari hari ke hari. Selain itu, mereka juga akan merasa lebih bersemangat dan selalu merasa hening setiap harinya. Kegiatan ini sanggup juga disebut dengan terapi kuliner.
Semua itu sebab adanya sebuah keseimbangan fungsi otak dengan kreatifitas yang ditemukan pada kegiatan menciptakan kue. Hal ini selaras dengan penuturan psikolog Tamlin Conner yang juga menjadi ketua penelitian tersebut.

"Membuat kuliner ringan bagus akan menumbuhkan jiwa kreativitas seseorang. Dalam penelitian psikologis, terdapat keterkaitan antara kreativitas dengan fungsi emosional seseorang," tutur psikolog Tamlin Conner menyerupai dilansir The Kitchn.
Banyak peneliti yang menganggap adanya sebuah kesamaan antara menciptakan kuliner ringan bagus dengan melukis atau menulis. Karena beberapa orang akan mengekspresikan dirinya lebih kreatif melalui kegiatan tersebut.
"Baking memiliki laba untuk membiarkan lisan kreatif seseorang keluar dengan sendirinya," ucap Donna Pincus, profesor ilmu psikologis dan otak di Boston University.
"Ada banyak literatur mengenai relasi antara lisan kreatif dan kesejahteraan secara keseluruhan. Entah itu melukis atau menciptakan kue, ada perasaan lega yang didapat oleh orang-orang dari kegiatan tersebut. Hal itu pun menjadi cara mereka untuk mengekspresikan diri mereka," sambungnya lagi.
Berbeda dengan memasak, terapi masakan dengan cara menciptakan kuliner ringan bagus membutuhkan lebih banyak ketelitian serta perhatian khusus. Tak hanya membutuhkan tenaga fisik semata, mereka yang sedang menciptakan kuliner ringan bagus dituntut untuk fokus dalam menimbang dan mengocok adonan.
Jika hanya berfokus pada aroma dan rasa saja, hasil kuliner ringan bagus dan roti yang dibentuk menjadi tidak maksimal. Hal inilah yang menciptakan kegiatan menciptakan kuliner ringan bagus sangat menuntut kreatifitas seseorang dalam membuatnya.
Julie Ohana yang merupakan spesialis terapi masakan menyampaikan bila memasak sanggup berdampak baik pada kesehatan mental seseorang sehingga terapi masakan menjadi alat yang cukup efektif untuk mengatasi depresi, kecemasan dan persoalan kesehatan mental lainnya.
"CAT (Culinary Art Therapy) mengombinasikan kesehatan emosional dengan cara yang sangat praktis. Bukan hanya diharuskan untuk merasa nyaman dikala berada di dapur, tapi kita sanggup menikmati waktu lebih usang untuk menyiapkan makanya dan mengakibatkan diri sendiri sebagai orang yang lebih baik," kata Julie.
Lantas, akankah kau mengakibatkan baking sebagai kegiatan favoritmu?
Sumber : Kumparan.com
Belum ada Komentar untuk "✔ Terapi Kuliner Jadi Alternatif Untuk Atasi Depresi Dan Duduk Perkara Mental"
Posting Komentar