✔ Model-Model Desain Pembelajaran, Format Lk 3 Desain Pembelajaran Kiprah Diklat Pkb Melalui Pkp Berbasis Zonasai

Haklo sobat guru semua. Bagaimana kabarnya? Semoga semuanya senantiasa berada dalam limpahan Yang Maha Kuasa. Amiin. Pada kesempatan ini saya akan membahas dan sekalus memperlihatkan Model-Model Desain Pembelajaran .


Marilah kita bahas secara bersama-sama. Desain pembelajaran merupakan proses keseluruhan wacana kebutuhan dan tujuan mencar ilmu serta sistem penyampaiannya. Termasuk di dalamnya yaitu pengembangan materi dan acara pembelajaran, uji coba dan penilaian bahan, serta pelaksanaan acara pembelajarannya. Untuk memahami lebih jauh wacana teori dan aplikasi desain pembelajaran. Dikenal banyak sekali model disain pembelajaran dengan memakai pendekatan-pendekatan tertentu. Sebut saja:
Model ADDIE,
Model ASSURE,
Model Dick dan Carey,
Model PPSI,
Model AT dan T, Model Degeng,
Model Pengembangan Instruksional (MPI),
Model Gerlach dan Ely,
Model Kemp,
Model ISD dan banyak lagi yang lainnya.

Berikut pembahasan beberapa model desain pembelajaran.
1. Model ADDIE
Model desain pembelajaran ADDIE yaitu model desain pembelajaran yang memakai 5 tahap/ langkah sederhana dalam pengaplikasinnya. Ini merupakan desain pembelajaran yang gampang dipelajari. Sesuai dengan namanya model desain pembelajaran ADDIE ada 5 tahap/ langkah dalam pembelajarannya yaitu Analysis, Desain, Development, Implementation, dan Evaluation. Ada lima langkah yang dikemukakan dalam model ini sesuai dengan akronimnya yaitu:
  • Analysis: menganalisis kebutuhan untuk memilih duduk masalah dan solusi yang sempurna dan memilih kompetensi siswa.
  • Design: memilih kompetensi khusus, metode, materi ajar, dan pembelajaran.
  • Development: memproduksi jadwal dan materi asuh yang akan digunakan dalam jadwal pembelajaran.
  • Implementation: melaksanakan jadwal pembelajaran dengan menerapkan desain atau spesifikasi jadwal pembelajaran.
  • Evaluation: melaksanakan penilaian jadwal pembelajaran dan penilaian hasil belajar.
(diadaptasi dari Pribadi, 2010:127)

2. Model ASSURE
Model ASSURE merupakan langkah merancanakan pelaksanaan pembelajaran di ruang kelas secara sistematis dengan memadukan penggunaan terknologi dan media. Model ASSURE memakai tahap demi tahap untuk menciptakan perancangan pembelajaran yang sanggup dilihat dari nama model tersebut, yaitu ASSURE. Menurut Smaldino, A yang berarti Analyze learners, S berarti State standard and Objectives, S yang kedua berarti Select strategy, technology, media, and materials, U berarti Utilize technology, media and maerials, R berarti Require learner participation dan E berarti Evaluated and revise (Tepen, 2012). Model disain pembelajaran yang dikembangkan oleh Sharon E. Smaldino, James D.
Russel, Robert Heinich dan Michael Molenda ini merupakan kependekan dari:
•    A nalilyze Learner
•    S tate Objectives
•    S elect Methods, Media,and Materials
•    U tilize Materials
•    R equires Learner Participation
•    E valuate and Revise
3. Model Gerlach dan Ely
Model pembelajaran Gerlach dan Ely merupakan suatu metode perencanaan pengajaran yang sistematis. Model ini menjadi suatu garis pedoman atau suatu peta perjalanan pembelajaran alasannya yaitu dalam model ini diperlihatkan keseluruhan proses mencar ilmu mengajar yang baik, sekalipun tidak menggambarkan secara rinci setiap komponennya. Dalam model ini juga diperlihatkan hubungan antara elemen yang satu dengan yang lainnya serta menyajikan suatu pola urutan yang sanggup dikembangkan dalam suatu planning untuk mengajar.
Model yang dikembangkan oleh Gerlach dan Ely (1971) dimaksudkan sebagai pedoman perencanaan mengajar. Pengembangan sistem instruksional berdasarkan model ini melibatkan sepuluh unsur ibarat terlihat dalam flow chart di halaman berikut.

3. Model Dick and Carey
Perancangan pengajaran berdasarkan sistem pendekatan model Dick & Carey, dikembangkan oleh Walter Dick & Lou Carey. Menurut pendekatan ini terdapat beberapa komponen yang akan dilewati di dalam proses pengembangan dan perancangan tersebut yang berupa urutan langkah-langkah. Urutan langkah-langkah ini tidaklah kaku. Tetapi sebagaimana ditunjukkan Dick & Carey, bahwa telah banyak pengembang perangkat yang mengikuti urutan secara ajek dan berhasil menyebarkan perangkat yang efektif.. Dick and Carey memilah sembilan tahap dalam merancang pembelajaran sebagai berikut:
  1. Tahap 1: Identify Instructional Goals
  2. Tahap 2. Conduct Instructional Analysis
  3. Tahap 3. Identify Entry Behaviors and Learner Characteristics
  4. Tahap 4: Write Performance Objectives
  5. Tahap 5. Develop Criterion-Referenced Test Items
  6. Tahap 6. Develop Instructional Strategy
  7. Tahap 7: Develop and Select Instructional Meterials
  8. Tahap 8: Develop and Conduct Formative Evaluation
  9. Tahap 9: Develp and Conduct Summative Evaluation

4. Model PPSI
Model PPSI ini yaitu adonan dari perencanaan pengajaran versi Performance Based Teacher Education (PBET), perencanaan pengajaran sistematika dan perencanaan pengajaran model Davis. Di Indonesia dikembangkan menjadi PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)
Istilah sistem instruksional dalam PPSI, mengandung pengertian bahwa PPSI memakai pendekatan sistem, maka PPSI juga sanggup disebut memakai pendekatan yang berorientasikan pada tujuan. Model pengembangan instruksional PPSI ini mempunyai 5 langkah pokok, yaitu:
1. Perumusan tujuan, terdiri dari:
Merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK), TIK ini harus memenuhi 4 kriteria yaitu:
  • Menggunakan istilah operasional
  • Berbentuk hasil belajar
  • Berbentuk tingkah laku
  • Hanya satu jenis tingkah laku
2. Pengembangan alat evaluasi, meliputi:
  • Menentukan jenis tes yang digunakan untuk menilai tercapai tidaknya tujuan merencanakan pertanyaan (item) untuk menilai masing-masing tujuan
3. Kegiatan belajar, meliputi:
  • Merumuskan semua kemungkinan acara mencar ilmu untuk mencapai tujuan
  • Menetapkan acara mencar ilmu yang tak perlu ditempuh
  • Menetapkan acara yang akan ditempuh
4. Pengembangan jadwal kegiatan, meliputi:
  • Merumuskan materi pelajaran
  • Menerapkan metode yang dipakai
  • Alat pelajaran atau buku yang dipakai
  • Menyusun jadwal
5. Pelaksanaan, meliputi:
  • Mengadakan pre tes
  • Menyampaikan materi pelajaran
  • Mengadakan pos tes
d. Perbaikan


5. Model Degeng
Degeng (1997:13) mengemukakakan delapan langkah disain pembelajaran yang berkonteks model klarifikasi terperinci yaitu:
  • Analisis tujuan dan karakteristik Bidang Studi
  • Analisis sumber mencar ilmu (kendala)
  • Analisis karakteristik si-belajar
  • Menetapkan tujuan mencar ilmu dan isi pembelajaran
  • Menetapkan taktik pengorganisasian isi pembelajaran
  • Menetapkan taktik penyampaian isi pembelajaran
  • Menetapkan taktik pengelolaan pembelajaran, dan
  • Pengembangan mekanisme pengukuran hasil pembelajaran.

6. Model Pengembangan Instruksional (MPI)
Secara umum MPI berdasarkan Atwi Suparman terdiri dari tiga tahap yaitu tahap mengidentifikasi, tahap mengembangkan, dan tahap mengevaluasi dan merevisi. Adapun tahap-tahap tersebut yaitu sebagai berikut:
a. Tahap Mengidentifikasi
  • Mengidentifikasi kebutuhan instruksional dan menulis tujuan instruksional umum
  • Melakukan analisis instruksional
  • Mengidentifikas sikap dan karakteristik siswa
b. Tahap Mengembangkan
  • Menulis tujuan instruksional khusus
  • Menulis tes contoh patokan
  • Menyusun taktik instruksional
  • Mengembangkan materi instruksional
c. Tahap Mengevaluasi dan Merevisi
Mendesain dan melaksanakan penilaian formatif yang termasuk di dalamnya acara merevisi
Anda tentu akan mengeksplorasi lebih jauh lagi mengenai model-model disain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pada setting yang spesifik

7. Model J.E. Kemp
Menurut Kemp (1977) pengembangan intruksional atau desain intruksional itu terdiri dari 8 langkah yaitu :
  • Menentukan tujuan intruksional umum (TIU) atau Standar Kompetensi.
  • Menganalisis karakteristik penerima didik
  • Menentukan TIK atau Kompetensi Dasar.
  • Menentukan materi pelajaran
  • Menetapkan penjajagan awal (pre test)
  • Menentukan taktik mencar ilmu mengajar
  • Mengkoordinasi sarana penunjang, yang meliputi tenaga fasilitas, alat, waktu dan tenaga.
  • Mengadakan evaluasi
8. Model ISD (Instructional system design).
Rancangan sistem pembelajaran merupakan mekanisme terorganisir yang meliputi langkah-langkah menganalisis, merancang, mengembangkan, melaksanakan dan menilai pembelajaran. Langkah-langkah ini, dalam setiap poses mempunyai dasar yang terpisah dalam teori maupun praktek ibarat halnya pada proses ISD secara keseluruhan. Dalam pengutaraannya yang lebih sederhana yaitu sebagai berikut :
  • Menganalisis yaitu mengidentifikasi apa yang dipelajari.
  • Merancang yaitu menspesifikasi proses dan produk.
  • Mengembangkan yaitu memandu dan menghasilkan materi pembelajaran.
  • Melaksanakan yaitu memakai materi dan taktik dalam konteks.
  • Menilai yaitu memilih kesesuaian pembelajaran.
Dalam Mendesain dan melaksanakan penilaian formatif yang termasuk di dalamnya acara merevisi, Bapak Ibu tentu akan mengeksplorasi lebih jauh lagi mengenai model-model disain pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pada setting yang spesifik.

Ini merupakan materi rujukan atau contoh Bapak Ibu Peserta Diklat PKP dalam pertemuan In di kelompok belajaran.
Sebagai Format LK-3 Desain Model Pembelajaran Diklat PKB Melalui PKP Berbasis Zonasi 2019 
Tersedia yang lainnya :
MENUJU LINK

Contoh Jawaban Tugas Penilaian Diri Guru Diklat PKB Melalui PKP Berbasis Zonasi 2019

Contoh Jawaban LK 1 Konsep HOTS Tugas Lembar Kerja dan Rubrik In 1 Diklat PKB Melalui PKP Berbasis Zonasi Tahun 2019 

Contoh Jawaban LK 2 Analisis Unit Pembelajaran Diklat PKB Melalui PKP Berbasis Zonasi Tahun 2019
 Demikianlah Model-Model Desain Pembelajaran dan Format Tugas LK-3 Diklat PKB Melalui PKP Berbasis Zonasi. Silahkan model mana yang Bapak Ibu pergunakan. Selamat belajar. Sekian dan terima kasih

Belum ada Komentar untuk "✔ Model-Model Desain Pembelajaran, Format Lk 3 Desain Pembelajaran Kiprah Diklat Pkb Melalui Pkp Berbasis Zonasai"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel