✔ Semut Ibrahim Kelompok Perjaka Pemungut Sampah Agresi Tenang 4 November

"Semut Ibrahim" Kelompok Pemuda Pemungut Sampah Aksi Damai 4 November

Jutaan umat muslim menggelar agresi unjuk rasa dari Masjid Istiglal menuju Istana Negara Jakarta, Rabu, (04/11/2016). agresi yang diikuti oleh umat muslim dari banyak sekali tempat ini menuntut semoga Presiden Jokowi menawarkan kepastian aturan terhadap kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur Jakarta.

Banyaknya jumlah pengunjuk rasa, menciptakan jalan-jalan yang dilalui yang menyerupai jalan Merdeka Utara, Selatan, dan Barat dipenuhi oleh lautan manusia. Mereka terlihat berjalan berdesak-desakan menuju Istana Negara.

Namun dari jutaan umat muslim itu, ada sekelompok orang yang menamakan dirinya dengan Semut Ibrahim. Mereka ialah anak muda asal Depok yang berinisiatif mengumpulkan sampah.

Anak-anak muda yang terdiri dari 15 orang itu bertugas memunguti sampah yang ada di sepanjang lokasi berlangsungnya unjuk rasa. Selain memungut sampah, mereka juga menjadi pengingat semoga pengunjuk rasa tidak membuang sampah sembarangan.

Salah satunya ialah Muhammad Iqbal. Pria yang dekat dipanggil Iqbal ini ketika ditemui sedang memunguti sampah di sekitar jalan Merdeka Selatan.

Alumni UI ini mengaku, mereka berinisiatif memunguti sampah semoga agresi ini tak sekedar agresi damai, namun juga sebagai agresi yang bebas dari sampah. Selain mengumpulkan sampah, dia dan teman-temannya bertugas mengingatkan kepada pengunjuk rasa semoga tidak membuang sampah sembarang.

“Lewat cara ini kami ingin membuktikan, meski demonya gede, sampahnya bisa diminimalisir. Sehingga sanggup meminimalisir juga cap jelek terhadap unjuk rasa yang dilakukan umat muslim,” ungkap Ikbal.

Iqbal mengaku, mereka menamakan diri sebagai semut Ibrahim, sebab terinspirasi dari dongeng semut pada era Nabi Ibrahim. Kisah tersebut menceritakan seekor semut yang membawakan air untuk menolong nabi ketika akan dibakar Raja Namrud. Meski hanya bisa berkontribusi sedikit, namun menawarkan pemberian sesuai kemampuannya.

“Inilah yang bisa kami lakukan untuk agresi besar umat Islam,” terperinci Iqbal.

Selain kelompok Semut Ibrahim, bawah umur muda dari Front Pembela Islam (FPI), Persatuan Umat Islam (PUI) dan ormas lainnya juga melaksanakan hal yang sama. (rit

Sourche: http://www.mahasiswanews.com/

Bagikan Artikel ini