✔ Pbb Mengingatkan: 250.000 Warga Aleppo Berisiko Alami Kelaparan Massal

PBB Mengingatkan: 250.000 Warga Aleppo Berisiko Alami Kelaparan Massal

ALEPPO, – PBB mendesak pemerintah rezim Assad, kelompok Oposisi dan pemerintah Rusia untuk segera memungkinkan pengiriman proteksi kuliner ke daerah-daerah yang terkepung di wilayah Aleppo timur.

PBB mengeluarkan peringatan bahwa 250.000 warga sipil sekarang masih terperangkap di Timur Aleppo, bahkan mereka semua beresiko menghadapi peristiwa kelaparan massal ketika masuknya masa animo dingin, dilansir Al Jazeera Channel.

Jan Egeland, Kepala Tatuan Tugas Kemanusiaan PBB untuk Suriah, menyampaikan pada hari Kamis (10/11) bahwa jatah kuliner yang tersisa, ketika ini sedang dibagikan di wilayah yang dikuasai pasukan Oposisi di Aleppo timur, dan akan ada pula jatah  tersisa untuk didistribusikan ahad depan tanpa penyuplaian kembali.

“Saya tidak berpikir ada yang menginginkan 1/4 juta warga sipil (250.000) mengalami kelaparan di Aleppo timur,” ujar Egeland, Ia mengacu pada jumlah warga sipil yang dilaporkan PBB, dimana mereka semua sekarang hidup di bawah pengepungan.

Egeland mendesak semua pihak – rezim Assad, Rusia dan pejuang oposisi – untuk memperlihatkan terusan proteksi kemanusiaan, tegasnya.

Pernyataan Egeland tiba ketika penggerak di Aleppo timur menyampaikan bahwa mereka sangat cepat mengalami kehabisan logistik bukan hanya makanan, tetapi juga obat-obatan.

Ia pun menambahkan bahwa pasokan proteksi kemanusiaan yang cukup mendekati masa animo masbodoh merupakan satu-satunya cara untuk menghindari kelaparan massal.

Ketua Satgas Kemanusiaan Suriah ini juga menyatakan bahwa terusan pasokan proteksi diyakini hanya akan mungkin didistribusikan sesudah empat bulan kebuntuan sebab “konsekuensi-konsekuensi tidak adanya proteksi luar dan tidak adanya persediaan akan mengarah pada peristiwa kelaparan, Saya [Egeland] bahkan tidak sanggup melihat skenario itu”.

Sejak awal 2011, wilayah Suriah telah menjadi medan pertempuran, ketika rezim Assad menumpas agresi protes pro-demokrasi dengan keganasan tak terduga — agresi protes itu 2011 itu yaitu pecahan dari rentetan insiden pemberontakan “Musim Semi Arab” [Arab Spring].

Sejak ketika itu, lebih dari seperempat juta orang telah tewas dan lebih dari 11 juta penduduk Suriah terpaksa mengungsi, berdasarkan laporan PBB.

Sementara itu Lembaga Pusat Penelitian Kebijakan Suriah (Syrian Center for Policy Research, SCPR) menyebutkan bahwa total korban tewas akhir konflik lima tahun di Suriah lebih mencapai angka dari 470.000 jiwa.
Sourche: panjimas.com

Bagikan Artikel ini