✔ Gerakan Boikot Metro Tv, Bentuk Pembelajaran Media Lain

Gerakan Boikot Metro TV, Bentuk Pembelajaran Media Lain

JAKARTA, (Panjimas.com) – Gerakan Boikot Metro TV semakin gencar dilakukan umat Islam, sehabis menyiarkan pemlintiran isu Aksi Bela Islam bahkan mengalami pengusiran. Umat Islam semakin cerdas menilai mana stasiun Televisi yang berhak dikonsumsi sebagai media hiburan dirumah mereka.

Menurut Muhammad Aldhira, Inisiator Broadcast Gerakan Boikot Metro TV menyampaikan dengan gerakan ini, umat Islam akan menghapus channel Metro TV di setiap rumah. Hal ini akan menjadi pelajaran bagi media lain yang sering menyudutkan umat Islam.

“Sebagai bentuk pembelajaran bagi media-media untuk berhati-hati dalam menciptakan pemberitaan. Seperti Metro TV ini berulang kali menyudutkan dan menyinggung umat Islam, sebetulnya akan menjadi pembelajaran media lain” katanya pada Panjimas, Selasa (6/12/2016).

Aldhira menilai bahwa gerakan boikot Metro TV, hanya dengan menghapus channel akan sangat efektif untuk menumbangkan bisnis entertainment Metro. Terbukti selasa pagi (6/12) muncul statemen agenda Islami di Metro, berdasarkan beliau ini bab ketakutan Metro TV.

“Saya kira ini akan sangat efektif, kita lihat statement pagi tadi Metro TV sudah menciptakan agenda semacam pembelajaran Islam, gitu ya. Itukan jarang-jarang, itu kan menyerupai ingin meraih hati umat Islam, tapi gotong royong itukan semacam ketakutan Metro TV” sorotnya.

Selain itu, Aldhira yakin masih ada media lain yang tidak obyektif dalam pemberitaan, namun kata beliau tidak separah Metro TV.

“Sebenarnya ada beberapa media yang memberitakan kurang obyektif terhadap umat Islam, tapi saya melihat belum separah Metro. Metro ini kan terang-terangan, kita lihat pada agresi 212 kemarin kan bila orang teriak Metro tipu kan semua ikut. Nah Metro TV ini tidak menyadari bahwa umat Islam sudah kecewa dengan Metro TV ini” ujarnya.

Belum ada Komentar untuk "✔ Gerakan Boikot Metro Tv, Bentuk Pembelajaran Media Lain"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel