✔ Tahun 2017 Ialah Tahun Perlawanan Terhadap Nekolim Dan Selamatkan Nkri

Tahun 2017 Adalah Tahun Perlawanan Terhadap Nekolim dan Selamatkan NKRI

– Persoalan kebangsaan yang bayak terjadi di tahun 2016 harus diselesaikan pada tahun yang gres di 2017.

Beberapa di antaranya ialah duduk perkara korupsi yang merajalela, kesenjangan sosial yang meningkat, serta ancaman invasi dan penetrasi gila dari kekuatan neokolonialisme (nekolim) neoliberalisme yang hendak menjajah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui infiltrasi calon pemimpin boneka, serbuan tenaga kerja gila (TKA), impor pangan tak berkualitas, penyelundupan narkoba zat adiktif, budaya seks bebas dan sebagainya.

“Presiden Joko Widodo dan wapres Jusuf Kalla hendaknya selalu berjalan dalam garis Nawacita dan Trisakti sesuai akad Pilpres 2014 yang secara prinsip hendak mewujudkan NKRI yang berdikari berdaulat serta memajukan kesejahteraan rakyat. Sebagai mantan relawan Jokowi, banyak deviasi yang kami lihat di sana-sini, terutama efek dari kebijakan para pembantu di Kabinet Kerja dan Istana Negara yang tak paham dan tak mau mewujudkan gagasan mulia dari Presiden Jokowi, mereka cenderung mengkhianati nilai-nilai luhur Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,” ujar Jurubicara Jaringan ’98, Ricky Tamb, Sabtu (31/12).

Menyambut 2017, Ricky berharap semoga seluruh kekuatan prodemokrasi, kaum nasionalis dan TNI/ Polisi Republik Indonesia merapatkan barisan melawan ancaman konkret invasi nekolim neoliberalisme dengan cara selalu mengingatkan pemerintah sampai ke aneka macam pelosok kawasan semoga selalu jujur dan amanah dalam menjalankan tugas, ibarat mendemo dan melaporkan setiap praktik korupsi APBN dan APBD serta kongkalikong nepotisme, mencegah dan menghabisi peredaran narkoba khususnya di generasi muda, serta meningkatkan semangat tolong-menolong sebagai kearifan budaya Indonesia di tengah arus globalisasi dan individualisme yang sanggup menyesatkan.

“Fokus kerja Pemerintahan Jokowi di 2017 sebaiknya di bidang ekonomi alasannya ialah rakyat sangat menunggu kebijakan yang aplikatif, kreatif dan nasionalis untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Kami mengusulkan kepada Presiden Jokowi untuk mulai memberdayakan koperasi sebagai solo guru ekonomi Indonesia, tak melulu berkutat pada BUMN yang menghabiskan banyak anggaran tanpa hasil kerja yang bermanfaat untuk rakyat dan kerap kali hanya menjadi bancakan elite politik pemburu rente. Koperasi sanggup menjadi tulang punggung dalam hal pembelian hasil tani, penyaluran modal kerja, redistribusi aset tanah tak tergarap serta sebagai petugas sosialisasi kebijakan pemerintah. Tapi harus didata dan diverifikasi benar-benar semoga secara umum dikuasai koperasi fiktif tak dijadikan alat oleh para penguasa kawasan yang korup manipulatif!” saran Ricky.

Di bidang politik, Jaringan ’98 menyerukan kepada Presiden Jokowi untuk terus menjaga kebebasan beropini dan berorganisasi sesuai impian Undang-Undang Dasar 1945 dan reformasi 1998, di mana Presiden Jokowi ialah salah satu hasil dari proses demokrasi tersebut. Selain itu, penggunaan eksekusi maksimal berupa eksekusi mati dan pemiskinan koruptor sanggup menjadi kebijakan baku pemerintah melalui pegawanegeri penegak hukum, guna meminimalisir korupsi yang terbukti terus meningkat. Terkait penilaian Kabinet Kerja, Jaringan ’98 menghormati hak prerogatif presiden untuk mencopot dan mengganti beberapa menteri abal-abal, asal bapak bahagia dan pro gila tak nasionalistik.

“Buat apa dipertahankan menteri abal-abal, ABS dan pro gila jika hanya semakin mengkhianati Presiden Jokowi dan menghancurkan NKRI tercinta? Kalau apa-apa harus nunggu presiden tetapkan gres bertindak, atau kebobolan dulu gres bergerak, ya mendingan dicopot saja. Lebih baik presiden mengajak masuk kabinet para anak bangsa yang teruji rekam jejaknya, nasionalistik, cerdas dan inovatif. Kami yakin, bila kabinet diisi personil yang mumpuni, semua akad Pilpres 2014 akan terwujud. 2017 harus menjadi tahun kebangkitan bangsa Indonesia. Eling lan waspada. Ayo bersatu lawan nekolim neoliberalisme penjajah NKRI!” pungkas Ricky Tamba dalam rilisnya. (Rmol/eramuslim)

Bagikan Artikel ini