✔ Mari Kita Contoh, Tips Ibu Aminah Buat Anak Kecanduan Tak Berhenti Baca Qur’An

Mari Kita Contoh, Tips Ibu Aminah Buat Anak Kecanduan Tak Berhenti Baca Qur’an

foto: siakap keli

ANAK-anak yaitu anugerah terindah buat orangtua. Anak-anak menyerupai kain putih yang harus didesain oleh ibu dan ayahnya.

Sejak dari kecil lagi, aneka macam kebiasaan telah diberikan orangtua kepada anak-anak, semoga mereka sanggup tumbuh dengan baik. Salah satu kebiasaan orangtua dalam mendidik anak-anaknya ialah memperlihatkan pendidikan untuk membaca Al-Qur’an.

Salah satu referensi keluarga yang memperlihatkan kebiasaan untuk membaca Al-Qur’an ialah keluarga Siti Aminah Sulaiman.

Ibu asal negeri Jiran, Malaysia ini membiasakan anak-anaknya untuk membaca Al-Qur’an setiap hari semoga mereka menyayangi Al-Qur’an. Sebagai seorang ibu yang bertugas mendidik bawah umur dan mengatur urusan rumah tangga, Aminah termasuk ibu yang cerdas lagi sholeha. Pasalnya, lewat didikannya risikonya bawah umur Aminah sudah menimbulkan Al-Qur’an sebagai sesuatu yang sangat penting dalam keseharian mereka. Bahkan, salah satu anak lelakinya kecanduan untuk membaca Al-Qur’an, sampai ia tidak sanggup berhenti sehari pun untuk membaca Al-Qur’an. Subhana Allah.

Lantas, menyerupai apa sih cara Aminah membiasakan anak-anaknya untuk membaca Al-Qur’an?

Dikutip siakap keli, berikut beberapa pendekatan yang dipakai Aminah dalam melatih anaknya semoga cinta Al-Qur’an :

1. Berhenti Menyuruh Anak
Menurut Aminah, cara pertama yakni berhenti menyuruh anak untuk membaca Al-Qur’an. Artinya sebagai orangtua kita tidak hanya meyuruh anak tapi harus memperlihatkan tauladan atau referensi yang baik kepada bawah umur terlebih dahulu.

Misalnya Aminah, ia mengitikadkan membaca Al-Qur’an setiap selesai shalat wajib. Demi memperlihatkan tauladan, biasanya waktu antara maghrib ke Isya Aminah meninggalkan semua jadwal belanja barang dapur dan kebutuhan lainnya. Ia memperlihatkan teladan kepada anak-nya untuk membaca Al-Qur’an.

Saat Aminah sudah membiasakan membaca Al-Quran selesai shalat, awalnya anak-anaknya hanya hambar dan mengintipnya saja. Namun, sesudah beberapa hari anaknya mulai ingin tau dan mendekati Aminah sampai mereka pun ingin berguru dan membiasakan baca Al-Qur’an sama sepeti ibunya. Jika hal itu konsisten dilakukan, maka orangtua tidak perlu menyuruh dulu anaknya untuk membaca Al-Qur’an tapi justru sang anak yang menginginkannya.

2. Meluangkan Waktu untuk Membuat Halaqah Al-Qur’an

Aminah menciptakan jadwal keluarga untuk menciptakan halaqah qur’an. Setiap hari Jumat, ia mewajibkan keluarganya untuk menciptakan halaqah, dimana mereka duduk dalam lingkaran, kemudian bergantian membaca Al-Qur’an. Biasanya Aminah membaca Surah Al kahfi setiap hari Jumat.

3. Tadabbur Terjemahan Al-Quran

Agar anak-anaknya tertarik untuk mentadaburi Al-Qur’an, maka Aminah mulai membiasakan tadabbur terjemahan Al-Quran. Akhirnya sesudah ia konsisten, anak-anaknya pun ingin tau dan ingin mengikuti apa yang dilakukan ibu mereka. Saat mereka mendengarkan tadabbur terjemahan Al-Qur’an, bawah umur mulai mengerti makna dari ayat-ayat Al-Qur’an yang setiap hari mereka baca.

4. Mencoba Menghafal Al-Qur’an Bersama

Jika sebelumnya bawah umur Aminah biasa menghafal Al-Qur’an sendiri, maka untuk menciptakan anaknya tidak bosan untuk menghafal Al-Qur’an, maka Aminah mengajak anaknya untuk menghafal Al-Qur’an bersama-sama.

Setelah ia ikut menghafal Al-Qur’an, Aminah gres mengetahui susahnya menghafal Al-Qur’an. Akhirnya, ia pun memahami apa yang anaknya lalui untuk menghafal Al-Qur’an.

5) Puji Anak Depan Suami

Untuk menciptakan minat anak semakin besar terhadao Al-Qur’an, maka Aminah biasa memuji setiap perkembangan anaknya dalam mempelajari Al-Qur’an kepada suaminya. Aminah sengaja memuji bawah umur di depan ayahnya, semoga mereka merasa diakui dan semangatnya semakin besar untuk mempelajari Al-Qur’an.

Bagaimana ibu sholeha, apakah Anda sudah memahami tips cerdas bagi ibu sholeha untuk mengajak anaknya cinta Al-Qur’an?

Yaps, pada dasarnya sebelum orangtua mengajak anak untuk cinta Al-Qur’an maka orangtua harus terlebih dahulu menyayangi Al-Qur’an, maka barulah lahir bawah umur pecinta Al-Qu’ran. Selamat menjadi pendidik cerdas dan sholeha. Selamat mencoba!

Sumber: Inspiradata/islampos

Bagikan Artikel ini