✔ Cara Budidaya Rambutan Binjai Gampang Dan Mudah 100% Berhasil
Rambutan ini berasal dari tempat Binjai, Sumatera Utara. Rasanya manis segar sehingga tak salah jikalau rambutan ini dilepas sebagai varietas rambutan unggul. Buahnya tampak menarik dengan warna merah mencolok dan berbentuk lingkaran agak lonjong. Kulit buahnya tebal dan agak keras. Rambut buahnya panjang, jarang, kasar, dan berwarna merah dengan ujung hijau. Daging buahnya berwarna putih, kenyal, dan ngelotok dengan kulit biji melekat. Daging buahnya agak renyah sebab kadar airnya sedikit. Bijinya lingkaran dan berukuran sedang. Produktivitasnya termasuk rendah, per pohonnya menghasilkan 1.200-2.000 buah/tahun atau sekitar 40-68 kg/tahun.
Manfaat
Kayu pohon rambutan cukup keras dan kering, tetapi gampang pecah sehingga kurang baik untuk materi bangunan. Namun, kayu rambutan elok sekali untuk kayu bakar. Akar tumbuhan ini untuk obat demam, kulit kayunya untuk obat radang mulut, dan daunnya untuk obat sakit kepala sebagai tapal (popok). Daging buah yang telah matang sanggup dikalengkan.
Syarat Tumbuh
Tanaman tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl dengan tipe iklim basah. Curah hujan 1.500-3.000 mm per tahun. Tanah yang gembur dan subur lebih disenangi. Tanaman ini relatif tahan pada lahan gambut yang masam dan tanah latosol cokelat dengan pH tanah 4-6,5. Suhu udara 22-35° C. Tipe tanah latosol kuning sangat disenangi. Hembusan angin yang kering, biasanya di pantai, sanggup mengakibatkan tepi-tepi daun berwarna kecokelatan menyerupai terbakar. Namun, untuk merangsang pembungaan dibutuhkan trend kemarau (kering) antara 3-4 bulan. Hujan yang jatuh pada ketika tumbuhan sedang berbunga mengakibatkan banyak bunga berguguran dan mendorong timbulnya serangan penyakit mildu tepung (Oidium sp.). Bila kemarau berkepanjangan, buah menjadi kurang berisi (kerempeng) dan bijinya tidak berkembang (kempis, rudimenter).
Pedoman Budidaya
Perbanyakan tanaman: Tanaman diperbanyak dengan okulasi. Perbanyakan dengan susuan dan cangkok jarang dilakukan sebab kurang efisien. Sebagai batang bawah dipakai bibit semai dari varietas sinyonya (tidak ngelotok). Umur batang bawah yang sanggup diokulasi seldtar 6-8 bulan. Untuk mata tempel, diambil dari cabang tumbuhan rambutan varietas unggul yang daunnya mulai menua, tetapi belum renta benar. Biasanya pada cabang tersebut mata tempelnya masih tidur. Untuk mempercepat mata tempel mulai bangkit (matanya menonjol), dilakukan perompesan daun dari cabang entres yang akan dipakai sebagai sumber mata tempel antara 2-3 ahad sebelum cabang dipotong. Biji rambutan ialah monoembrional sehingga semai generatif dari varietas sinyonya yang dipakai untuk batang bawah pengaruhnya bervariasi terhadap batang atas. Sifat tumbuhan rambutan ialah heterozigot dan menyerbuk silang. Budi daya tanaman: Setelah lahan diolah, dibentuk lubang tumbuhan ukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm. Pupuk sangkar yang dipakai ialah 40 kg/lubang tanam. Jarak tanam 10 m x 12 m atau 12 m x 12 m, tergantung pada kondisi lahan. Pada lahan miring, jarak tanam lebih rapat. Pada lahan gambut atau lahan masam dengan pH kurang dari 5, perlu ditambahkan kapur mati atau debu dapur. Bibit ditanam di lahan sehabis tingginya lebih dari 75 cm, yakni berumur lebih dari delapan bulan. Pupuk buatan berupa gabungan urea, TSP atau SP-36, dan KCI, dengan perbandingan 2 : 2: 1 diberikan sebanyak 50-250 gram per tanaman. Pupuk diberikan tiga kali dengan selang empat bulan sekali. Sesudah tumbuhan berumur lebih dari sepuluh tahun, sanggup diberi pupuk NPK sampai 500-1.000 g per pohon.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tumbuhan yang penting ialah membersihkan kebun dari gulma dan memangkas tunas-tunas liar/tunas air yang muncul.
Hama dan Penyakit
Lalat daun Tarsolepis sommeri sering merusak bunga dan daun yang gres trubus, terutama ketika trend kemarau menjelang trend hujan. Kutu putih Pseudococcus lilacinus sering menyelinap di antara bulu buah rambutan sehingga buah tampak kotor hitam. Insektisida sanggup mengatasi hama tersebut. Namun, penyemprotan insektisida ketika buah mendekati merah (matang) sangat berbahaya sebab menimbulkan residu. Penyakit lain yang biasa mengancam akar tumbuhan ialah cendawan putih Armilaria sp., amis akar Phytophthora parasitica, dan amis cokelat leher batang Fusarium sp. Penyakit ini sanggup diatasi dengan aerasi yang baik atau disiram Benlate 0,3%. Cendawan yang biasa menyerang batang ialah amis cokelat batang Cortisium salmonicolor yang sanggup ditularkan melalui angin dan alat-alat pertanian. Penyakit jamur upas ini sanggup diatasi dengan jalan mengolesi cuilan yang sakit dengan lisol.
Panen dan Pasca Panen
Buah rambutan sanggup dipetik sehabis matang pohon atau umur 120 hari sehabis anthesis (bunga mekar). Panen dilakukan dengan memotong tangkai rangkaian (tandan) buah. Hasilnya sanggup mencapai 500-700 kg/pohon. Musim panen rambutan terjadi pada bulan Desember–Februari.
source: here
Belum ada Komentar untuk "✔ Cara Budidaya Rambutan Binjai Gampang Dan Mudah 100% Berhasil"
Posting Komentar