✔ Pemikiran Harkitnas (Hari Kebangkitan Nasional) Ke-111 Tahun 2019
Menurut KEPUTUSAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 335 TAHUN 2019 TENTANG PEMBENTUKAN PANITIA PENYELENGGARA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-111 TAHUN 2019 ditegaskan bahwa Tema Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Ke-111 Tahun 2019 adalah: “BANGKIT UNTUK BERSATU”
Adapun Tujuan peringatan 111 tahun Kebangkitan Nasional Tahun 2019 ialah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita sebagai landasan dasar dalam melakukan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara, mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Adapun Tujuan peringatan 111 tahun Kebangkitan Nasional Tahun 2019 ialah untuk terus memelihara, menumbuhkan dan menguatkan jiwa nasionalisme kebangsaan kita sebagai landasan dasar dalam melakukan pembangunan, menegakkan nilai-nilai demokrasi berlandaskan moral dan etika berbangsa dan bernegara, mempererat persaudaraan untuk mempercepat terwujudnya visi dan misi bangsa kita ke depan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dalam naskah Sumpah Palapa yang ditemukan pada teks Pararaton tertulis: Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: "Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa".
Ada beberapa tafsiran atas teks tersebut, terutama perihal apa yang dimaksid dengan "amukti palapa". Sampai ketika ini masih belum diperoleh janji yang pasti, namun umumnya para hebat setuju bahwa amukti palapa berarti sesuatu yang berkaitan dengan kesenangan diri sang Mahapatih Gadjah Mada. Artinya, ia tak akan menghentikan mati raga atau puasanya sebelum mempersatukan Nusantara.
Sumpah tersebut merupakan embrio paling besar lengan berkuasa bagi janin persatuan Indonesia. Wilayah Nusantara yang disatukan oleh Gadjah Mada menjadi teladan bagi usaha berat para jagoan nasional kita untuk mengikat wilayah Indonesia menyerupai yang secara de jure terwujud dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ketika ini.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111, 20 Mei 2019, kali ini sangat relevan kalau dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut. Kita berada dalam situasi pascapesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Hajat demokrasi tersebut tak sanggup dipungkiri telah mengoyak banyak sendi-sendi vital persaudaraan kita sebagai anak bangsa. Pemicunya ialah ketidakdewasaan berdemokrasi dan pengesampingan semangat persatuan demi tujuan sesaat. Buntutnya, muncullah fitnah, kabar bohong, dan kabar kebencian dengan tujuan memenangkan kepentingan masing-masing.
Alhamdulillah, hingga kini ini tahap-tahap pemilihan presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif masih berlangsung dengan lancar. Kelancaran ini juga berkat pengorbanan banyak saudara-saudara kita yang menjadi anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara, bahkan ratusan di antaranya berupa pengorbanan nyawa. Sungguh mulia usaha mereka untuk menjaga kelancaran dan kejujuran proses pemilu ini. Alangkah tak tahu berterima kasihnya kita kalau menafikan pengorbanan jiwa mereka dengan selalu berselisih tanpa mau bahu-membahu menunggu hingga ketetapan penghitungan bunyi resmi diumumkan oleh pihak yang berwenang untuk itu.
Telah 111 tahun kita berdiri untuk membina persatuan bangsa. Telah lebih satu era kita menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa. Dalam kondisi kemajemukan bahasa, suku, agama, kebudayaan, ditingkah bentang geografis yang merupakan salah satu yang paling ekstrem di dunia, kita pertanda bahwa bisa menjaga persatuan. Oleh alasannya ialah itu, tak syak lagi bahwa kita niscaya akan bisa segera kembali bersatu dari kerenggangan perbedaan pendapat, dengan memikirkan kepentingan yang lebih luas bagi anak cucu bangsa ini, yaitu persatuan Indonesia.
Apalagi peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini juga dilangsungkan dalam suasana bulan Ramadan. Bulan suci ini akan menuntun kita untuk mendamba pahala dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah SWT menyerupai permusuhan dan kebencian, apalagi penyebaran kebohongan dan fitnah. Hingga pada akhirnya, pada ujung bulan bulan berkat nanti, kita bisa menyerupai Mahapatih Gadjah Mada, mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang higienis berkat korelasi yang kembali fitri dengan saudara-saudara di sekitar kita. Dengan semua cita-cita tersebut, kiranya sangat relevan apabila peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan angka manis "ke-111" ini disematkan tema "BANGKIT UNTUK BERSATU". KEBANGKITAN UNTUK PERSATUAN.
Ada beberapa tafsiran atas teks tersebut, terutama perihal apa yang dimaksid dengan "amukti palapa". Sampai ketika ini masih belum diperoleh janji yang pasti, namun umumnya para hebat setuju bahwa amukti palapa berarti sesuatu yang berkaitan dengan kesenangan diri sang Mahapatih Gadjah Mada. Artinya, ia tak akan menghentikan mati raga atau puasanya sebelum mempersatukan Nusantara.
Sumpah tersebut merupakan embrio paling besar lengan berkuasa bagi janin persatuan Indonesia. Wilayah Nusantara yang disatukan oleh Gadjah Mada menjadi teladan bagi usaha berat para jagoan nasional kita untuk mengikat wilayah Indonesia menyerupai yang secara de jure terwujud dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia ketika ini.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke-111, 20 Mei 2019, kali ini sangat relevan kalau dimaknai dengan teks Sumpah Palapa tersebut. Kita berada dalam situasi pascapesta demokrasi yang menguras energi dan emosi sebagian besar masyarakat kita. Hajat demokrasi tersebut tak sanggup dipungkiri telah mengoyak banyak sendi-sendi vital persaudaraan kita sebagai anak bangsa. Pemicunya ialah ketidakdewasaan berdemokrasi dan pengesampingan semangat persatuan demi tujuan sesaat. Buntutnya, muncullah fitnah, kabar bohong, dan kabar kebencian dengan tujuan memenangkan kepentingan masing-masing.
Alhamdulillah, hingga kini ini tahap-tahap pemilihan presiden dan wakil presiden serta anggota legislatif masih berlangsung dengan lancar. Kelancaran ini juga berkat pengorbanan banyak saudara-saudara kita yang menjadi anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara, bahkan ratusan di antaranya berupa pengorbanan nyawa. Sungguh mulia usaha mereka untuk menjaga kelancaran dan kejujuran proses pemilu ini. Alangkah tak tahu berterima kasihnya kita kalau menafikan pengorbanan jiwa mereka dengan selalu berselisih tanpa mau bahu-membahu menunggu hingga ketetapan penghitungan bunyi resmi diumumkan oleh pihak yang berwenang untuk itu.
Telah 111 tahun kita berdiri untuk membina persatuan bangsa. Telah lebih satu era kita menorehkan catatan penghormatan dan penghargaan atas kemajemukan bangsa. Dalam kondisi kemajemukan bahasa, suku, agama, kebudayaan, ditingkah bentang geografis yang merupakan salah satu yang paling ekstrem di dunia, kita pertanda bahwa bisa menjaga persatuan. Oleh alasannya ialah itu, tak syak lagi bahwa kita niscaya akan bisa segera kembali bersatu dari kerenggangan perbedaan pendapat, dengan memikirkan kepentingan yang lebih luas bagi anak cucu bangsa ini, yaitu persatuan Indonesia.
Apalagi peringatan Hari Kebangkitan Nasional kali ini juga dilangsungkan dalam suasana bulan Ramadan. Bulan suci ini akan menuntun kita untuk mendamba pahala dengan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah SWT menyerupai permusuhan dan kebencian, apalagi penyebaran kebohongan dan fitnah. Hingga pada akhirnya, pada ujung bulan bulan berkat nanti, kita bisa menyerupai Mahapatih Gadjah Mada, mengakhiri puasa dengan hati dan lingkungan yang higienis berkat korelasi yang kembali fitri dengan saudara-saudara di sekitar kita. Dengan semua cita-cita tersebut, kiranya sangat relevan apabila peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ditandai dengan angka manis "ke-111" ini disematkan tema "BANGKIT UNTUK BERSATU". KEBANGKITAN UNTUK PERSATUAN.
Tata Upacara Bendera :
ii. Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
iii. Mengheningkan Cipta
iv. Pembacaan Naskah-naskah :
a. Pancasila;
b. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945;
c. Naskah-naskah lain yang diubahsuaikan dengan penyelenggaraan upacara.
v. Pembacaan naskah pidato Menteri Komunikasi dan Informatika menyambut 111 Tahun Peringatan Hari Kebangkitan Nasional oleh Inspektur Upacara.
vi. Menyanyikan Lagu-lagu Perjuangan (Bagimu Negeri, Satu Nusa Satu Bangsa, dll)
vii. Pembacaan Do’a (do’a disusun dan dibacakan oleh masing-masing instansi penyelenggara upacara)
Logo Peringatan 111 Tahun Kebangkitan Nasional format PNG
Logo Peringatan 111 Tahun Kebangkitan Nasional format JPG
Himbauan Menteri Komunikasi dan Informatika untuk Partisipasi Menyemarakkan Hari Kebangkitan Nasional 2019
Naskah Doa dalam Upacara Kebangkitan Nasional 2019
SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI PADA PERINGATAN HARI KEBANGKITAN NASIONAL KE-111 20 MEI 2019
Demikianlah informasi perihal Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2019. Semoga informasi yang kami bagikan ini sanggup bermanfaat. Jangan lupa share artikel ini semoga anda juga mendapat keuntungannya terima kasih.
LINK DOWNLOAD
Berikut ini PIDATO HARI KEBANGKITAN NASIONAL yang kami peroleh dari beberapa sumber antara lain :
Simulasi UNBK Offline Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengan Atas Sekolah Menengah kejuruan
KISI-KISI UJIAN NASIONAL DAN USBN SMP, Sekolah Menengan Atas DAN Sekolah Menengah kejuruan TAHUN 2018/2019
KISI-KISI USBN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD, SMP, Sekolah Menengan Atas DAN Sekolah Menengah kejuruan TAHUN 2018/2019
POS UN dan POS USBN 2019
PRODUK HUKUM
SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA
APLIKASI ADMINISTRASI GURU
ADMINISTRASI DAN IMPLEMENTASI
MATERI PEMBELAJARAN
BSE DAN MODUL
SEKILAS INFO
BAHAN BACAAN DARING SMP-MATEMATIKA
Modul Guru Pembelajar MATEMATIKA
KISI-KISI UJIAN NASIONAL DAN USBN SMP, Sekolah Menengan Atas DAN Sekolah Menengah kejuruan TAHUN 2018/2019
KISI-KISI USBN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SD, SMP, Sekolah Menengan Atas DAN Sekolah Menengah kejuruan TAHUN 2018/2019
POS UN dan POS USBN 2019
PRODUK HUKUM
SOAL UJIAN NASIONAL MATEMATIKA
APLIKASI ADMINISTRASI GURU
ADMINISTRASI DAN IMPLEMENTASI
MATERI PEMBELAJARAN
BSE DAN MODUL
SEKILAS INFO
BAHAN BACAAN DARING SMP-MATEMATIKA
Modul Guru Pembelajar MATEMATIKA
Anda Terbantu dengan artikel berjudul Pedoman Penyelenggaraan Peringatan Hari Kebangkitan Nasional Tahun 2019 ini ? Silahkan saja share artikel Blognya Pak Agung ini di group anda. Terimakasih atas kunjungannya. Good Luck
Belum ada Komentar untuk "✔ Pemikiran Harkitnas (Hari Kebangkitan Nasional) Ke-111 Tahun 2019"
Posting Komentar